Material baru baterai MIT : isi ulang dalam hitungan detik

Diposting oleh Nanang Suryana | Kamis, Maret 19, 2009 | | 0 Komentar »

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, baterai hingga kini belum mencapai kemampuan maksimalnya. Media penyimpan energi tersebut masih memerlukan pengembangan, meski saat ini baterai semakin berukuran kecil dan dengan kapasitas yang lebih besar, tetapi masih ada sebuah tantangan lagi yang harus dipecahkan yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang.

Lithium-ion saat ini menjadi baterai yang populer. Bentuknya yang bisa diminiaturkan dan kapasitasnya yang besar menjadikannya pilihan terbaik bagi perangkat-perangkat elektronika bergerak, seperti handphone, MP3 player, notebook dan sebagainya. Dengan mengisi ulang baterai kurang lebih selama 2 jam, maka perangkat-perangkat elektronik tersebut bisa digunakan di lokasi yang tidak mempunyai akses terhadap jaringan listrik.

Waktu pengisian ulang selama 2 jam masih dirasa terlalu lama bagi sebagian besar orang. Mimpi yang ada adalah, cukup diisi ulang dalam 10 menit, maka kapasitas maksimalnya akan terpenuhi. Ibarat mengisi air ke dalam sebuah ember. Jika debit airnya besar, maka dalam waktu singkat ember akan terisi penuh.

Tetapi lain halnya dengan baterai. Jika arus listrik yang dianalogikan dengan debit air yang dialirkan lebih besar, maka panas yang ditimbulkan akan memperpendek umur baterai.

Tantangan tersebut kini bisa dipecahkan oleh para peneliti dari MIT dengan membuat baterai menggunakan material baru. Byoungwoo Kang dan Gerbrand Ceder kedua peneliti tersebut memodifikasi elektroda yang ada pada baterai lithium ion saat ini.

Kedua peneliti tersebut menggunakan komputer untuk membuat modelnya terlebih dahulu. Berdasar pada apa yang didapat dari model tersebut, ion-ion lithium yang berada di permukaan bisa mengalir dengan cepat jika tepat berada di depan terowongan sebagai jalan bagi ion-ion lithium bergerak. Dengan metode penambahan lithium dan fosfor ekstra didapatkan lapisan lithium difosfat, yang dikenal mempunyai konduktivitasi tinggi bagi ion-ion lithium.

Berdasarkan pengujian, prototip baterai yang dibuat mampu diisi ulang berulang kali tanpa terjadinya penurunan kapasitas baterai. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi penuh prototip tersebut hanya 6 detik.

Jika sudah mencapai tahap akhirnya dan bisa dikomersialisasikan, maka tak lama lagi waktu yang dibutuhkan perangkat-perangkat elektronik bergerak untuk pengisian ulang menjadi lebih singkat.

0 Komentar

Posting Komentar