Pemerintah meresmikan peluncuran 100 Taman Sains dan Teknologi yang akan dibagun dan dikembangkan di beberapa wilayah untuk mengembangkan sains dan teknologi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Kemenko PMK RI) Puan Maharani dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M. Nasir resmi meluncurkan program nasional pengembangan 100 Taman Sains dan Teknologi (Science Techno Park, STP) di Convention Hall, Bandung Techno Park, Kamis (7/5/2015).
Pembangunan dan pengembangan 100 Taman Sains dan Teknologi di beberapa wilayah Indonesia ini merupakan program Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo. Saat ini, sudah ada 65 calon Taman Sains dan Teknologi di beberapa wilayah Indonesia dan siap untuk menambah 35 Taman Sains dan Teknologi lainnya.
Pembangunan Taman Sains dan Teknologi ini diharapkan berfungsi sebagai pusat pengembangan sains dan teknologi, pusat penumbuhan wirausaha baru di bidang teknologi, dan pusat layanan teknologi maju ke masyarakat.
“Targetnya Taman Sains dan Teknologi ini juga dapat menjadi pusat inovasi masyarakat yang dimanfaatkan di dunia usaha dan menjadi rujukan dunia usaha untuk mengembangkan industrinya,” ujar Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M. Nasir.
Dalam sambutan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Kemenko PMK RI) Puan Maharani mengatakan bahwa pemilihan Taman Sains dan Teknologi tidak bisa di sembarang tempat. Harus diperhatikan ada atau tidaknya masyarakat.
Puan Maharani juga mendorong para akademisi dan lembaga pendidikan ikut mengambil peran dalam pengembangan penelitian, di mana yang hasilnya bisa dirasakan manfaatnya untuk masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan penandatangan komitmen kesiapan pembangunan STP oleh calon lokasi STP yang dikembangkan oleh Kemenristek Dikti serta penandatangan MoU antara berbagai pihak diantaranya Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Perguruan Tinggi.
Untuk tema pengembangan Taman Sains dan Teknologi akan dilihat dari potensi masing-masing daerah. Namun saat ini Tekno Park yang sudah berjalan dengan baik adalah Solo Tekno Park tentang bagaimana mensertifikasi pengelasan kapal di dalam air. Sedangkan di Pekalongan akan mengembangkan batik.
“Pengelolaan nanti akan bekerja sama dengan pemerintah daerah yang ada di daerah itu, agar Tekno Park terus jalan,” lanjut Nasir.
Program Nasional Taman Sains dan Teknologi ini di tahun 2016 diharapkan sudah mulai adanya pembangunan sehingga di tahun 2017 pengembangan operasional.
(Nurul Kusumawardani)
0 Komentar
Posting Komentar