Soal Internet, Indonesia Kalah dari Uganda

Diposting oleh HIMATEM | Minggu, Desember 21, 2014 | | 7 Komentar »

KOMPAS.com - Jumlah rasio pengguna internet per 100 orang di Indonesia masih tergolong rendah. Bahkan, peringkat Indonesia masih berada di bawah negara-ngara berkembang lain, seperti Uganda, Zimbabwe. dan Sri Lanka.

Data tersebut diambil dari data milik World Bank yang membuat peringkat pengguna internet per 100 orang. World Bank sendiri melakukan risetnya berdasar data yang diperoleh dari International Telecom Union, dan database atau laporan dari World Telecommunication/ICT Development Report.

Dari hasil riset tersebut, diperoleh angka rasio pengguna internet per 100 penduduk di Indonesia dalam kurun 2010 hingga 2014 adalah 15,8. Artinya, dari 100 orang penduduk Indonesia, baru sekitar 15 orang saja yang memiliki akses internet.



Peringkat rasio pengguna internet Indonesia per 100 orang di tahun 2013 versi world bank
Dibandingkan dengan Uganda, rasio pengguna internet per 100 orang di negara tersebut adalah 16,2; sementara Zimbabwe 18,5 dan Sri Lanka 21,9.

Di tingkat Asia Tenggara sendiri, rasio Indonesia masih tergolong di bawah. Indonesia berada di bawah Singapura dengan rasio 73,0, Malaysia 67,0 Brunei Darussalam 64,5, Vietnam 43,9, Filipina 37,0, dan Thailand 28,9.

Indonesia hanya unggul sedikit di atas India (15,1), dan beberapa negara ASEAN seperti Kamboja (6,0), Myanmar (1,2) dan Timor Leste (1,1).

Dibandingkan dengan jumlah rasio rata-rata pengguna internet dunia, Indonesia sendiri masih tertinggal hampir separuhnya. Saat ini, rasio penduduk dunia yang memiliki akses internet per 100 orang di tahun 2013 adalah 38,1.

  
Tabel perbandingan rasio pengguna internet dunia dan Indonesia per 100 orang di tahun 2013
Indonesia sudah memiliki program Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) atau Indonesia Broadband Plan 2014-2019 lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 96 Tahun 2014.

Selain mempercepat koneksi internet, program tersebut juga diharapkan bisa memperluas akses pengguna internet hingga ke tingkat kecamatan dan perdesaan.

Sasaran pembangunan pitalebar Indonesia sampai dengan akhir 2019 adalah prasarana akses tetap pitalebar mencapai tingkat penerasi sebesar 30 persen dari total populasi di perkotaan, 71 persen dari total rumah tangga dengan percepatan 20 Mbps, 10 persen dari total gedung dengan kecepatan 1 Gbps.

Selain itu, sasaran akses bergerak pitalebar dengan kecepatan 1 Mbps menjangkau seluruh populasi di perkotaan. Sementara di tingkat perdesaan, prasarana akses tetap pitalebar mencapai tingkat penetrasi sebesar 6 persen dari total populasi.

Sumber: World Bank 

7 Komentar

  1. live casino online indonesia // 24 Oktober 2015 pukul 10.48  

    Saya sangat menyukai website anda dan postingan didalamnya

  2. angka togel // 24 Oktober 2015 pukul 10.50  

    Postingan anda sangat berguna bagi saya, terima kasih

  3. judi togel // 24 Oktober 2015 pukul 10.51  

    Terima kasih atas infonya bro

  4. judi bola // 24 Oktober 2015 pukul 10.52  

    Teruslah berbagi bro

  5. taruhan bola sbobet // 24 Oktober 2015 pukul 10.53  

    Terima kasih atas ilmu yang anda bagikan

  6. foto cewek seksi // 24 Oktober 2015 pukul 10.54  

    Info yang bagus

  7. VPS server // 24 Oktober 2015 pukul 10.54  

    Website yang sangat menginspirasi, teruslah untuk mengembangkanya

Posting Komentar