Perlukah Selalu Salahkan Perubahan Iklim?

Diposting oleh HIMATEM | Senin, Desember 01, 2014 | , | 0 Komentar »

Berbagai penelitian mengungkapkan bencana alam di dunia terjadi karena perubahan iklim, benarkah?

Perlukah Selalu Salahkan Perubahan Iklim?
Akumulasi gas rumah kaca akibat polusi oleh asap industri yang terus meningkat, memicu tahun 2013 sebagai salah satu tahun terpanas dalam sejarah (AP, foto ilustrasi)

Sebuah laporan memaparkan bahwa suhu terpanas di bumi terjadi sepanjang tahun 2013 lalu.Ada pula penelitian yang menganalisis cuaca ekstrem sepanjang 16 tahun, termasuk kekeringan di California dan banjir di Colorado. Ternyata semua cuaca ekstrem itu akibat dari perubahan iklim—terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Dituliskan dalam Bulletin of the American Meteorological Society bahwa peneliti menemukan adanya gelombang panas penyebab perubahan pada alam.

Pada kasus kekeringan yang melanda California misalya, mereka tidak menemukan bahwa aktivitas manusia menyebabkan perubahan iklim. Justru perubahan iklim terjadi karena meningkatnya tekanan yang terjadi di Amerika bagian barat. Sedangkan di Australia, Pemerintahannya telah menghabiskan 300 juta dollar untuk mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan kekeringan. “Sulit membayangkan apa yang terjadi selanjutnya, jika perubahan iklim terus berjadi dan menyebabkan peningkatan temperatur suhu dunia,” kata ahli iklim, Peter Stott.

Penelitian lain menemukan bahwa manusialah yang menyebabkan terjadinya peningkatan suhu udara di Australia. Bahkan perubahan iklim di tahun 2013 pun telah menyebabkan kekeringan di New Zealand, gelombang panas di Jepang, Korea, Tiongkok dan Eropa bagian Bara

beberapa kejadian alam tersebut merupakan anomali alami.

Ada pula sekolompok ilmuwan menemukan fakta bahwa perubahan iklim tidak melulu menjadi penyebab segala bencana alam di bumi.

(Elisabeth Novina, Sumber: Live Science)

0 Komentar

Posting Komentar