KE - Limbah dari batang pohon sagu coba dikembangkan sebagai sumber energi listrik. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti (Riau) tengah melakukan penjajakan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Kepala Dinas Kehutanan Kepulauan Meranti, M Murod mengungkapkan, selama ini daerahnya terkenal sebagai produksi sagu terbesar di Indonesia. Memang bila dihitung luasan sagu, wilayah Meranti masih kalah dengan Papua yang mempunyai 1,2 juta hektar lebih. Meranti sendiri luasannya sekitar 60.000 hektar.

"Kalau luasan kita memang kalah sama Papua. Tetapi produksi sagu nomor satu di Indonesia. Bedanya, sagu di Papua seluruhnya masih mengandalkan tumbuh secara alami. Sedangkan kita dari seluruhnya bagian dari budidaya. Makanya produksi sagu kita bisa nomor satu di Indonesia," jelas Murod, Rabu (25/2/2015).

Saat ini, Pemprov Riau dan Pemkab Meranti mencoba untuk memperluas budidaya pohon sagu. Rencananya tahun ini akan ada pengembangan seluas 850 hektar.

"Pemprov Riau bekerja sama dengan kita untuk mengembangkan budidaya pohon sagu dengan membagikan bibit ke masyarakat," kata Murod.

Dengan luas 60.000 hektar, sekitar 60% merupakan lahan milik masyarakat dan selebihnya milik perusahaan. Dari jumlah itu, tercatat di Meranti ada 67 pabrik sagu.

Selama ini, limbah dari pohon sagu tidak termanfaatkan dengan baik. Misalkan limbah kulit pohon sagu dan ampas dari produksi tepungnya. Kini sudah ada penjajakan agar limbah kulit sagu yang tak termanfaatkan selama ini dijadikan bahan baku untuk pembangkit listrik. (Ags)

http://www.kabarenergi.com/berita-kulit-tanaman-sagu-dikembangkan-sebagai-sumber-tenaga-listrik.html#ixzz3TtdkPNke

0 Komentar

Posting Komentar