Kenali Sepuluh Ilmuwan Terbaik Indonesia

Diposting oleh HIMATEM | Senin, Maret 16, 2015 | | 0 Komentar »

Di tengah kelesuan riset, tetap ada banyak ilmuwan Indonesia yang mencatat prestasi.


Dunia penelitian Indonesia memang belum semaju di Eropa, Jepang, atau bahkan India dan Tiongkok. Namun, di tengah kelesuan riset, tetap ada banyak ilmuwan Indonesia yang mencatat prestasi.

Webometrics mencoba menyusun daftar ilmuwan Indonesia paling unggul. Lembaga itu mengoleksi data pada Februari 2015, melihat ratusan nama ilmuwan yang bekerja di Indonesia, publikasi, serta kutipan hasil penelitiannya berdasarkan Google Scholar Citation.
Ada hampir 500 nama yang masuk daftar tersebut. Mereka menggeluti berbagai bidang, mulai dari biologi, geologi, hingga fisika partikel. Berikut nama-nama yang masuk daftar 10 ilmuwan terbaik Indonesia versi Webometrics:

1. Suharyo Sumowidagdo
Suharyo Sumowidagdo ialah ilmuwan yang menggeluti fisika partikel eksperimental. Dia meraih gelar doktor dari Florida State University dan pernah tergabung sebagai anggota tim peneliti di Organisasi Riset Nuklir Eropa (CERN). Di sana, Suharyo ikut memecahkan misteri tentang Higgs boson atau "partikel tuhan". Kini, Suharyo menjadi peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

2. Hairiah Kurniatun
Hairiah Kurniatun merupakan profesor dalam bidang biologi tanah dan ekologi akar. Dia tergabung sebagai pengajar di Universitas Brawijaya, Malang, dan peneliti International Center for Agroforestry (ICRAF). Penelitiannya mencakup hilangnya karbon setelah alih fungsi lahan hingga stok karbon di kebun skala rumah tangga.

3. Suryadi Ismadji
Suryadi Ismadji adalah pengajar di Universitas Katolik Widya Mandala. Konsentrasinya adalah teknik kimia, utamanya absorbsi dan penanganan air limbah. Salah satu topik risetnya adalah mineral clay untuk menangani logam berat. Dia menerbitkan buku Clay Material for Environmental Remediation.

4. Ferry Iskandar
Ferry Iskandar merupakan dosen di Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia menekuni fisika material elektronika. Ferry meraih "Outstanding Intellectual Property Awards" dalam bidang sains dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta Habibie Awards dalam kategori Science dari Habibie Center.

5. Azyumardi Azra
Azyumardi Azra adalah pengajar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Dia dikenal sebagai ahli sejarah, sosial, dan intelektual Muslim. Tahun 2010, Azyumardi meraih gelar "Commander of the Order of British Empire", gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris. Dia menulis beberapa buku, di antaranya Historiografi Islam Kontemporer: Wacana, Aktualitas, dan Aktor Sejarah yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama sertaThe Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and Malay-Indonesian? Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries terbitan Columbia University.

6. Danny Hilman Natawidjaja
Danny Hilman Natawidjaja merupakan geolog Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dia berperan besar dalam mengungkap patahan-patahan penyebab gempa di wilayah Sumatera serta potensi gempa di wilayah tersebut pada masa depan. Salah satu yang berhasil diungkapnya adalah sumber gempa besar Sumatera pada tahun 1797 dan 1833. Hasil penelitiannya terbit di berbagai jurnal internasional, seperti Journal of Geophysical Research dan Science.

7. Djoko Iskandar
Djoko Iskandar merupakan ahli amfibi dan reptil dari ITB yang diakui dunia. Dia menemukan beragam spesies baru reptil dan amfibi unik, seperti cicak batik dan katak berkepala pipih. Penemuan terbarunya cukup mengejutkan dunia, yaitu katak yang bereproduksi secara ovovivipar, melahirkan kecebong.

8. RM Rizki dari Universitas Malikusaleh

9. Terry Mart
Terry Mart merupakan pengajar fisika di Universitas Indonesia. Dia menekuni fisika partikel teoretis. Meraih gelar doktor dari Universitaet Mainz, Jerman, dia memublikasikan beragam makalah penelitian di jurnal fisika internasional seperti Physical Review. Salah satu publikasi terakhirnya adalah tentang proton. Dia menantang dogma fisika dengan menyatakan bahwa proton tidak identik satu sama lain.

10. R Dwi Susanto
R Dwi Susanto tercatat sebagai pengajar di Surya University dan University of Maryland di Amerika Serikat. Bidang yang digelutinya adalah kelautan. Penelitiannya mencakup arus laut di Selat Makassar hingga wilayah yang berpotensi untuk pembangkit listrik tenaga arus laut.
Dalam daftar ilmuwan terbaik yang disusun Webometrics, dimasukkan pula ilmuwan dari luar negeri yang berkarya di Indonesia. Daftar 10 besar yang disusun di atas mengecualikan nama-nama tersebut.
Webometrics menyatakan, daftar itu masih versi BETA. Webometrics mengungkapkan, masih ada gap dan mungkin kesalahan. Mereka menanti masukan.

(Yunanto Wiji Utomo/Kompas.com)

0 Komentar

Posting Komentar